|  | 
| pedagang koran di perempatan lalu lintas Harare | 
Pertama
kali melihat suasana di Afrika di pagi hari... Menyaksikannya bagiku, meskipun
hanya sekilas pandang dari dalam mobil yang melaju, seperti menonton langsung
acara “Inside Africa ”.
Kayaknya kita memang ngga bisa menyamakan semua negara Afrika dalam kondisi yang sama..seperti hal nya klo kita pergi keIndonesia ,
Singapura, dan Malaysia 
Sebagai ibukota dariZimbabwe ,
menurutku Harare Ada 
pom bensin, pasar, gallery kota 
Pagi ini, di sepanjang jalan banyak anak-anak berseragam rapi berangkat sekolah. Menurutku bahkan baju seragam mereka jauh lebih keren dibandingkan yang diIndonesia 
Kayaknya kita memang ngga bisa menyamakan semua negara Afrika dalam kondisi yang sama..seperti hal nya klo kita pergi ke
Sebagai ibukota dari
Pagi ini, di sepanjang jalan banyak anak-anak berseragam rapi berangkat sekolah. Menurutku bahkan baju seragam mereka jauh lebih keren dibandingkan yang di
Aku
cenderung ngga bisa bedain yang mana anak laki-laki, yang mana anak perempuan,
kecuali dari rok dan celana yang mereka pakai. Wajah mereka terlihat mirip dan
semuanya berambut pendek dan ikal (mungkin semi kribo). Ternyata di Afrika
perempuan biasa berpotongan rambut pendek hampir plontos, layaknya laki-laki. 
|  | 
| salah satu papan reklame Luanda | 
Wanita-wanita
dewasa yang terlihat di jalan mengingatkan aku pada novel “ The No.1 Ladies' Detective Agency” -- tentang
detektif wanita asal Afrika yang tinggal di Bostwana, bernama Precious Ramotswe yang cerdas dan sangat mencintai
keaslian wujud orang-orang Afrika. Dalam novel itu Mma Ramotswe digambarkan
sebagai wanita yang cantik bagi kalangan Afrika -- berbadan besar dan tambun,
dan suka mengenakan baju longgar, dengan corak warna-warni mencolok yang
didominasi warna orange dan hijau-- dan wanita seperti dia lah yang kusaksikan
di pinggir-pinggir jalan kota ini.
Aku hanya sebentar diHarare Luanda ,
 Angola 
Aku hanya sebentar di
|  | 
| jalanan macet di siang hari | 
Bicara tentang Luanda , inilah kota  di Afrika Barat yang sudah tersentuh oleh budaya barat -- pembangunan disini nampak lebih terlihat dibandingkan di Harare Jakarta kota 
Herannya, ada banyak mobil yang diparkir di pinggir jalan dalam kondisi tidak beraturan. Ngga ada garis area parkir -- dan aku meragukan ada tukang parkir. Membuatku berpikir bagaimana jika salah seorang yang punya mobil itu mau keluar, tetapi mobilnya terhalang mobil orang lain... Karena kebanyakan penduduk menggunakan mobil Eropa, setir mobil berada di bagian kiri. Sempat membuatku agak bingung, karena mobil disana pun berjalan di jalur kanan (kalo diIndonesia  kan 
Nahh..sebagaikota 
Sayangnya aku ngga lama diLuanda 
Herannya, ada banyak mobil yang diparkir di pinggir jalan dalam kondisi tidak beraturan. Ngga ada garis area parkir -- dan aku meragukan ada tukang parkir. Membuatku berpikir bagaimana jika salah seorang yang punya mobil itu mau keluar, tetapi mobilnya terhalang mobil orang lain... Karena kebanyakan penduduk menggunakan mobil Eropa, setir mobil berada di bagian kiri. Sempat membuatku agak bingung, karena mobil disana pun berjalan di jalur kanan (kalo di
Nahh..sebagai
Sayangnya aku ngga lama di
 
No comments:
Post a Comment