Tentu saja, aku ke Tambrauw bukan atas paksaannya, tapi
kemamuanku sendiri. Salah seorang produser menghubungiku, menanyakan apakah aku
tertarik untuk meliput mengenai Rumah Sakit apung. Pertanyaan yang terpikir
pertama kali adalah, “Maksudmu….rumah sakit apung milik AS itu?”
Wajar jika banyak orang – termasuk aku – belum tau soal RS
apung ini. Baru launching 2013 lalu. Tapi hal yang membuat aku amazed adalah….kita
memilikinya…! Rasanya ngga percaya… Mannn….kita punya floating hospital sendiri….!
Tanpa memperhitungkan floating hospital milik militer, di dunia ini sedikit
sekali yang memiliki floating hospital….bahkan yang aku tahu sebelumnya hanya
Africa Mercy ships. Dan ngga ada alasan lain, swasta yang melakukan hal ini hanyalah
dilandasi alasan kemanusiaan. Why? Karena biaya pemeliharaannya yang besar
tentunya, bisa dipastikan jika berdasarkan prinsip untung – rugi, maka proyek
ini adalah proyek merugi. Dan floating hospital yang kita miliki ini
menggunakan nama pencetusnya sebagai nama yang tertera di lambung kapalnya: Dr.
Lie Dharmawan.
ini dia orangnya...Dr.Lie Dharmawan... |
RSA terdiri dari 3 lantai…so, memungkinkan untuk memiliki
ruang-ruang pribadi lainnya – ruang nahkoda, ruang kelasi, 2 toilet, ruang
penampungan air bersih, dapur, dll. Berbahan dasar kayu ulin, orang boleh
percaya kapal ini mampu mengarungi lautan hingga ratusan tahun. Ngga percaya? Coba
aja periksa di library museum kapal di San Francisco… (bukan sun Francisco lho…ya..XD…)
operasi di atas kapal....can you imagine?? |
Saat aku tau jawabannya…aku baru mengerti apa yang disebut “panggilan
hidup”. Orang ini mengikuti panggilan hidupnya… Simak wawancara saya dengan
pria usia 68 tahun ini….
LORI
Rumah sakit apung bukan sesuatu yg lazim di indonesia bahkan
di dunia, …, sebenarnya apakah anda pernah memikirkan ini terlebih dahulu atau
sebenarnya ada suatu inspirasi lain , dari siapa atau dari apa ?
DR. LIE
Sebenarnya ide untuk membikin atau kenyataan bahwa di dunia
ini ada floating hospital atau rumah sakit apung ini bkn ide yg baru dimana
mana ada, indonesia juga punya sebuah yg namanya KRI dokte suraso, tapi
semuanya itu milik pemerintah milik angkatang bersenjata , yg digunakan bkn
masa2 damai tp pd saat perang
Pada tanggal 26 maret 2009 ketika kami melakukan pelayaran
medis di Tual, di pulau Kei kecil , pada hari terakhir itu pd tgl 26 maret 2009
itu , ketika kami berkemas kemas utk pulang. Datang lah seorang ibu besama anak
perempuannya berusia mungkin 7 tahun mungkin 8 -- saya ndak tau --dengan usus
nya yg terjepit . Konon ibu ini -- menurut pastor John -- berlayar dari Somlaki
ke Tual menggunakan kapal selama 3 hari 2 malam. Bagi saya seorang ahli bedah --
saya memikirkan ini bagaimana secara teoritis -- sesudah 6 – 8 jam sejak
kejadian seorang pasien sudah seharusnya selesai dioperasi atau ususnya
mengalami kebocoran dan itu bisa berakibat fatal. Namun anak ini tetap
dioperasi, dan anak ini sembuh. Walaupun ususnya sudah agak berwarna kegelapan,
tp anak ini sembuh .
Ini bukan karena kepandaian dokternya. Pastilah ada kekuatan
supranatural yg melindungi anak ini
Dan sejak itulah kepulangan kami ke Jakarta , di dalam doa
malam saya sebagai seorang katolik, selalu saya mendapatkan gambaran anak ini
dan pertanyaan yg bagi saya audible, “maukah kau melayani Ku?”. Bagi saya
konteks nya jelas : maukah kau melayani orang-orang seperti anak ini di daerah-daerah
terpencil?
Disitulah ide nya mulai timbul. Kalo mereka tdk bisa datang
krn kesulitan ekonomi ataupun karena daerah-daerahnya begitu terpencil sehingga
pelayanan medis yg kuat tidak bisa disediakan, mengapa bukan kita yg
menghampiri mereka ?
Disitulah ide nya datang pertama kali
LORI
Tetapi untuk rumah sakit apung semacam ini , biayanya sangat
besar bahkan apa yg dibangun swasta kita cenderung mengidentikannya dengan
sesuatu yg harus mendatangkan profit , …anda harus memikirkan perputaran
pendanaan operasional perahu ini, apakah disaat anda berfikir untuk melakukan
sudah berfikir sampai kesana ?
DR. LIE
Ada dua hal yg menyebabkan saya berani melakukan ini dan konsisten
ketika banyak persoalan-persoalan timbul ….
Ada dua hal yg saya katakan, pertama yaitu iman. iman ini
adalah sumber inspirasi sumber kekuatan sumber energi terbarukan yg tak pernah
habisnya. Kedua kecintaan dan kebanggaan saya akan menjadi seorang warga negara
indonesia . Saya adalah orang indonesia yg bangga akan keindonesiaan say.,
Ini adalah dua hal yg menjadi sumber inspirasi dan sumber
kekuatan saya mengapa saya mau melakukan hal yg demikian. Karena saya ingin
sodara-sodara kita yang berada didaerah terpencil juga bisa mendapatkan
pelayanan yg sama seperti yg kita bisa nikmati dan kita kecapi di pulau jawa
Dok, disaat ide ini akhirnya muncul di kepala anda ,
pastinya nada men-share –kan itu ke orang lain yg mungkin bisa mendukung atau
memberi kan masukan. Apa pendapat mereka ?
DR. LIE
Belum pernah ada kapal yg begini kecil dimiliki oleh swasta
untuk difungsikan sebagai sebuah rumah sakit apung. Dan anda benar, harus ada
itung-itungan bisnisnya , harus ada cost nya yg kita perhitungkan.
beli kapal mahal, membikin kapal ini menjadi rumah sakit
mahal , tapi lebih mahal lagi ongkos sehari-harinya itu --daily cost nya itu--
itu yg mahal. Tapi kalau memberi nasihat seseorang yg sedang jatuh cinta itu
sia-sia kata orang. Sulit juga untuk memberikan saya nasehat untuk menyetop ide
saya ini. Maka lahirnya istilahnya “kamu gila”, dan itu sudah saya sering
dengar -- bahwa apa yg saya lakukan ini gila. Kesulitan- kesulitan yg dihadapi hari ke hari selalu bervariasi,
selalu berbeda jenisnya, tp toh tetap mau melakukan …. ini lah kegilaannya .
LORI
saya mendengar bahwa untuk membeli kapal ini anda menjual
rumah anda , .. , bagaimana komentar dari keluarga sendiri disaat anda
mengambil langkah itu ?
DR. LIE
Ketika ide ini lahir dan saya begitu yakin bahwa ini bisa
dilakukan, saya harus menyakinkan orang bahwa saya lakukan ini dengan sungguh
sungguh . Saya menjual sebuah rumah untuk membeli kapal ini sebagai modal awal .
Seluruh keluarga saya 100%menyokong
LORI
Gak ikut ikutan bilang gila?
DR. LIE
Tidak , justru keluarga saya menyokong dan ikut ambil bagian
dalam pelayanan saya
LORI
Memulai pelayaran nya tahun 2013 macam itu, kenapa pilihan
anda daerah indonesia timur ? apakah karena memang anak yg pertama kali anda tolong
itu, yg menjadi inspirasi anda, adalah orang di daerah timur jadi anda lebih
banyak mengadakan pelayaran ke daerah timur?
DR. LIE
Tentu ada hal hal inspiratif mengapa indonesia timur menjadi
target utama , tanpa meninggalkan indonesia barat .
ini memang menjadi suatu kenyataan, bahwa gap antara indonesia
timur dan barat itu besar . infrasturktur, penghasilan, penyebaran dokter
dokter, penyebaran rumah sakit di indonesia timur lebih tertinggal dibandingkan
di indonesia barat .
tapi itu tidak menutup kemungkinan, dan saya tidak
mengatakan mata kami hanya tertuju ke indonesia timur. kami juga banyak
melakukan pelayanan pelayanan ke indonesia barat -- ke sumatera, bangka,
belitung , kalimantan , indonesia tengah , ke lombok, sulawesi . jadi kami
melayari seluruh nusantara. Kapal ini dibeli untuk indonesia di dedikasikan
untuk Indonesia…
apa hal baru yg anda pelajari saat akhirnya memiliki sebuah
kapal yg digunakan untuk melayani sebagai seorang dokter ?
DR. LIE
kami sudah berpendapat bahwa laut ini adalh penghubung ke 17
ribu pulau-pulau kita. … toh Tuhan sudah menciptakan bagi kita sebuah laut yg
menjadi penghubung antar satu pulau dengan pulau lainnya
LORI
Jadi itu yang menjadi kayak suatu hal baru yang anda lihat
ternyata laut ini seperti jembatan seperti itu
DR. LIE
Betul laut ini adalah penghubung kita yg menghubungkan kita
satu dengan yg lain nya
No comments:
Post a Comment