Tuesday, January 1, 2013

Resolusi 2013: Belajar dari Koleksi Sepatu

Aku sedang membersihkan sepatu2ku dengan cairan khusus untuk kulit imitasi, saat menyadari ternyata koleksi sepatu dan high heels ku lumayan banyak juga....setidaknya sudah terlalu banyak untuk 3 rak sepatu yang dipakai untuk menampung sepatuku dan adikku. Sebagian sepatu dan high heels sudah berdebu. Nyata banget cuma jadi pajangan dan jarang dipake. Bahkan ada yang kulit imitasinya sudah terkelupas, karena terlalu lama disimpan di kotak.

Yang paling naas adalah aku masih menyimpan sendal mango hitam yang aku beli sekitar 5 tahun yang lalu, yang nyatanya ngga terpakai dalam 3 tahun terakhir karena pengait gelang kakinya yang putus. Entah apa yang membuat aku tetap setia menyimpannya disana...entah karena modelnya yang terlalu etnik, atau karena dibeliin kakak, atau karena kenangan ketemu sama gebetan pas mau ngebeli...yang jelas, terkadang cewe2 memiliki alasan irasional untuk menyimpan benda yang sudah tidak terpakai lagi:/... Seingatku, aku berjanji akan membawanya ke tukang reparasi sepatu, tapi nyatanya ngga pernah terjadi hingga detik ini.

Bukan cuma sendal, tapi juga ada sepatu wedges anyaman warna warni yang dulu jadi sepatu favoritku. Sekarang itu sepatu warnanya dah buluk banget...ngga sedap dipandang. Tapi entah kenapa, ngga tega buat dibuang...

Bukankah terkadang hidup juga demikian??? Dalam ruang2 hati kita, masih tersimpan banyak kenangan yang terkadang sulit kita lepaskan meskipun hal tersebut tidak berguna lagi. Bukan hanya tidak berguna, tetapi mungkin justru menghalangi hal lain (yang lebih baik) untuk masuk dan terjadi dalam hidup kita...sebab 'ruang' hati kita terbatas....dan kita memilih menggunakannya untuk menyimpan 'barang' lama, ketimbang untuk diisi perbendaharaan baru.

Apa saja hal tersebut? Bisa jadi rasa kehilangan orang2 terdekat, sakit hati karena diperlakukan tidak adil, hal2 yang memalukan/aib, bahkan hubungan yang gagal di masa lalu. Terkadang kita menyimpannya untuk memastikan betapa menderitanya kita, atau justru sengaja hanya mengingat bagian kenangan manis dan melupakan akhir buruknya...tetapi itu adalah bagian dari penyangkalan...yang menunjukkan kita tidak bisa menerima kenyataan pahit. Dan selama hal tersebut terus dipertahankan, maka kita tidak akan pernah mendapatkan sesuatu yang baru...

Di tahun baru ini banyak orang mencanangkan resolusi untuk setahun ke depan. Menurutku itu bagus...dan aku pun melakukannya. Dan saat aku membuat resolusi, selalu penuh dengan harapan...dan harapan itu tidak pernah lebih menurun, tetapi selalu lebih baik....karena aku percaya bahwa Tuhan selalu menyediakan rancangan masa depan yang membawa damai sejahtera dan penuh harapan (Yeremia 29:11). Tapi untuk memperolehnya, tentunya harus ada cukup ruang untuk 'menampung' harapan2 yang akan diwujudkan di dunia nyata tersebut. Dan itu ngga akan terjadi jika kita justru menggunakannya untuk mengingat segala rasa sakit, sulit menerima, gagal, amarah, dsb... Hanya akan menjadi orang yang hidup dalam kenangan masa lalu..

Mari mengharapkan hal2 baru...pekerjaan baru (mungkin...uppss...ini bukan #kode ;p ), kesempatan2 baru, hubungan yang baru, bahkan barang2 yang baru...(kenapa tidak..!!.) dan berharaplah Tuhan campur tangan dalam semuanya untuk membuatnya menjadi baik...

Jadi setelah mempertimbangkannya, aku akhirnya membuang sekitar 3 pasang sepatu dan 2 pasang sendal... Rak sepatuku sekarang agak 'lapang'....berharap segera ada barang baru untuk mengisinya...;)

Selamat menempuh 2013, guyz....

Salam,
Lori