Wednesday, April 17, 2013

360: PEMBUNUH SENYAP

Tidak banyak testimoni saya mengenai penggarapan topik “Pembunuh Senyap”, yang tidak lain adalah penyakit jantung dan stroke. Mungkin dua kata bisa mewakili perasaan tim kami yang menggarapnya: terkejut dan ketakutan. Mengapa? Karena pola hidup wartawan sangat memungkinkan kami menjadi korban selanjutnya dari 2 penyakit ini – doyan kerja lebur, kurang olahraga, makan ngga teratur, doyan ngemil yang berpengawet, dan.....rokok. Menggarap topik ini, terutama di proses transkrip dan editing, membuat hati rada ngga tenang, hehehehe....

Mungkin perasaan kami mewakili banyak orang di negeri yang masih rendah kesadarannya akan pola hidup sehat. Menurut dokter jantung, stroke, dan psikoloh yang menjadi narasumber dalam topik ini, masyarakat Indonesia kesadaran sehatnya itu baru muncul kalau sudah sakit. Jadi kalau belum jatuh sakit, terhitung kategori “baik2 saja”. Itu juga mungkin yang jadi penyebab banyak orang di masyarakat kita yang belum sadar pentingnya punya asuransi kesehatan...

Well..yahh...semoga beberapa potong wawancara kami dengan salah satu narasumber – Dr. Idris Idham, spesialis jantung di Harapan Kita – menimbulkan kesadaran kita bahwa memang lebih baik mencegah daripada mengobati....:)

Lori Siregar
biasanya sakit jantung kan selalu di identikan dengan penyakit orang tua, kenyataannya apa benar begitu?
 
Dr. Idris
Itu sudah suatu persepsi yang salah,

Lori Siregar
Dan jadi kalau ada mitos yang menyatakan kalau penyakit jantung itu penyakit orang tua penyakit orang kaya itu salah ?

Dr. Idris
Salah, tukang becak juga ada yang sakit jantung

Lori Siregar
Lebih disebabkan karena apa itu dok sebenarnya ?

Dr. Idris
Penyebab sebenarnya dari penyakit jantung koroner nah disini banyak factor.

Lori Siregar
Belakangan – belakangan itu seperti apa dok ?

Dr. Idris
Ya seperti yang terjadi pada Aji Massaid. umurnya kan muda sekali, orangnya bagus itu kan...kasihan dia anggota DPR.dia tenaga masa depannya masih bagus

Lori Siregar
Masih produktif

Dr. Idris
Yah masih produktif, usia produktif itu kelompok dari pada factor resiko ....misalnya kebiasaan merokok, penyakit kencing manis, penyakit darah tinggi kolesterol yang tinggi
....stress psikologis itu juga merupakan penyebab, itu semuanya sebenarnya.
kalau kencing manis bisa diobati, darah tinggi bisa diobati, kolesterol tinggi bisa diatur diet bisa diobat, stress atur stressnya itu bisa diubah tapi ada yang tidak bisa diubah. apa misalnya? usia.
Makin tua usia orang itu, makin rentang untuk koroner ya kan.tidak mungkin kita ngerem umur kita.
jenis kelamin laki – laki, umumnya itu dibanding dengan wanita,lebih dari 2 sampai 3 kali kemungkinan kena koroner dibanding wanita yang belum monopose masih menstruasi itu.
Kemudian itu yang dikatakan genetic kan. kalau genetic seseorang yang Ayah, Ibu, Kakak, Adik yang saudara dengan dia yang kena koroner, ya kemungkinan dia akan kena koroner juga --dibanding dengan orang yang tidak mengidap itu,
sebenarnya kalau mau kita bisa terhindar.tapi orang kan sebelum dia masuk ICU dia belum berhenti merokok. saya pengalaman itu, dengan pasien – pasien saya, setelahmerokok ada masuk ICU,baru berhenti, terlambat kan....nah itu.
biaya pengobatan koroner itu tidak tanggung – tanggung sekarang.misalnya seseorang butuh dia serangan jantung perlu di kateter, perlu di balut, perlu di ring....bisa sampai Rp 200 juta modalnya uang harus disediakan

Lori Siregar
Belum obat – obatnya lagi ya dok ?

Dr. Idris
Nah iya itu belum selesai ini kan seumur hidup dia harus berobat. Operasi jantung 200 – 250 juta kan tidak sedikit

Lori Siregar
di Indonesia sendiri penyakit jantung ini menjadi pembunuh nomor  berapa diantara penyakit lain ?

Dr. Idris
Tahun 1972, penyakit jantung secara menyeluruh yah nanti yang terbesar penyakit jantung coroner, penyakit jantung itu penyebab matinya nomor 11 tahun 1972.
Empat belas tahun kemudian di teliti diadakan survey lagi....ini nomor 3 tahun 1986,
tahun 1992 diadakan penelitian.... jadi nomor 2,
tahun 1993 jadi nomor 1. sampai detik ini. masih penyebab kematian nomor 1 untuk penyakit jantung

Lori Siregar
Di Indonesia ?

Dr. Idris
Ya, tapi yang paling dominan adalah penyakit jantung coroner ini, penyakit jantung ini ada yang rusaknya klep jantung, rusaknya pembatas serambi dan bilik ya kan itu penyebab penyakit jantung yang lahir dengan kelainan jantung bawaan gitu

Lori Siregar
Jadi pembunuh nomor 1 di Indonesia tapi banyak orang Indonesia sendiri yang ngga sadar ?

Dr. Idris
Nah tidak sadar. Kalau di luar negeri sekarang trend-nyasudah mulai berubah. dia dulu kan nomor 1 negara industry maju namanya.tapi sekarang pencegahannya ini -- karena dia sadar bahwa pengobatan itu membutuhkan biaya banyak, dia beralih kepada pencegahan.
makanya kalau nampak orang merokok, yang lain..” eh, bung, jangan merokok disini!”. kita kan belum ada masih begini – begini ngeliat gitu...yang udah berani orang di luar negeri. itu juga sebenarnya polusi udara. katakanlah misalkan tidak merokok -- saya tidak senang merokok -- tapi kena asap rokok orang, jadi perokok pasif

Lori Siregar
khusus untuk jantung ya perbulannya menerima berapa pasien baru dok ?

Dr. Idris
Jumlah pasien baru itu kira – kira 50–50 lah de dengan pasien lama ya.sehari poli jantung di Harapan Kita, 600 out passion clinik. itu tergantung..... masih lama yang control. itu pasien baru katakanlah 30%nya dari 600

Lori Siregar
200

Dr. Idris
Iyah, kan tidak sedikit itu. dana akan banyak dibutuhkan.

Lori Siregar
yang mana yang menjadi banyak  faktor penyebab orang penyakit jantung di Indonesia ?

Dr. Idris
Di Indonesia kalau dari penelitian yang kita lihat yang pernah dilakukan oleh kita sebenarnya merokok itu penyebab utama. setelah itu partensi. setelah itu kolesterol. kemudian diabetes.

Lori Siregar
Oh ya ?

Dr. Idris
iya demikian cepatnya diabetes ini merusak organ – organ yang diperlukan oleh jantung. Pembuluh darah contohnya yang memberi makan itu kualitasnya tidak bagus, tidak rata kalau yang lain – lain mulus sehingga gampang melengket sel – sel darah, sel – sel kolesterol, lemak – lemak sehingga terjadinya penyempitan. Penyempitan ini kan awal mulanya itu PJK (penyakit Jantung Koroner)

Lori Siregar
Nah dari pengalaman dokter sendiri suku apa di Indonesia yang sebenarnya rentan terkena penyakit jantung ?

Dr. Idris
kalau kita lihat yah karena kita belum punya penelitian berskala besar yang berupa multicenter .... Kita belum ada itu, ....itu hanya ditemukan saya -- misalnya tahun 83 saya menjadi ahli jantung --dari penelitian saya itu yang paling banyak ya orang Palembang

Lori Siregar
Jadi untuk penelitian yang secara legal kita tidak punya database sebenarnya ?

Dr. Idris
Yang dalam skala besar... ya...

Lori Siregar
Tapi apabila dilihat dari keluar masuknya pasien,paling banyak pasien dari etnis apa?

Dr. Idris
Kalau kita lihat orang Jawa dong. Saya tidak menolak bahwa orang padang itu karena banyak makanannya yang bersantan, bergizi mungkin malas olahraga tapi dari penelitian saya tidak orang Padang, orang Palembang. ... jangan kambing hitamkan restaurant Padang sebagai penyebab kematian karena sakit jantung. ngga bisa.... sebenarnya kan kasian itu membunuh bisnis orang kan, orang enak makannya.

Lori Siregar
berbahaya mana dibandingkan dengan makanan junkfood?

Dr. Idris
Junkfood, saya kira kalau itu terang benderang bahwa junkfood itu lebih berbahaya. kan badan kita ini ada jantung, ada liver, ada ginjal, ada mata segala macam kan. Saya pernah ke Australia.... sekolah. saya makan masuk ke KFC, itu kawan saya orang Australia you eat junkfood ?”.  bayangin itu aja yang kita makan.


Lori Siregar
Dok bagaimana cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat kita tentang pola hidup yang sehat, untuk mencegah penyakit jantung ini ?

Dr. Idris
Ya yang pertama tentu kebiasaan makan habis itu olahraga yang teratur.. Nah jadi yah perlu sosialisasi ini tidak bosan – bosannya.....campaign
Pencegahan dong, kita yah tidak bangga ...tidak bangga kita. kita maunya yang peringkat 11tahun 1972 itu kembali lagi.

Lori Siregar
Apa hal  yang paling sederhana yang sebenarnya yang bisa dilakukan oleh masyarakat kita untuk mencegah penyakita jantung ?

Dr. Idris
Sebenarnya untuk masyarakat sebenarnya tidak sulit, jangan memulai merokok -- walaupun di crew – crew televisinya banyak yang merokok.jangan memulai.apalagi yang sudah merokok,stop merokok sekarang juga!ngga ada separo....setengah dulu...ngga ada ceritanya!
Kedua membiasakan memakan – makanan yang rendah lemak.minum susu,silahkan. ada mau makan daging, silahkan. boleh proteinm tapi jangan yang banyak lemak – lemak, gajih – gajihnya ....diet kalau kita sakit diabet, diet yang bagus pencegahan itu menyangkut yang begituan dan biasakan berolahraga.
....oh iya turunkan berat badan, hindarkan rokok

Sumber gambar:
google.com

No comments:

Post a Comment