Tuesday, August 5, 2014

360: 4th DAY - TAMBRAUW

Operasi semalam baru selesai pukul 2:00 pagi. Dan hari ini, operasi akan tetap dimulai setelah sarapan, apapun yang terjadi… (fiuhh…). Padahal sebagai wartawan yang hanya meliput kegiatan para dokter di kapal ini, aku pun mengalami ngantuk yang luar biasa. Semoga mereka bisa tetap berkosentrasi dengan benda-benda tajam di tangan mereka itu.

Hari ini aku ngga focus hanya di kapal. Aku berkeliling Sausapor – ibukota sementara Tambrauw – untuk meraba kondisi wilayah ini. Tau ngga sih…kalau penyu terbesar di dunia yang disebut dengan Penyu Belimbing, lokasi bertelurnya ya di Tambrauw ini…tepatnya di sekitar Pantai Jamursba Medi. Sayangnya, kawanan penyu itu bertelur di malam hari dan sensitive terhadap cahaya. Berhubung alat-alat liputan yang kubawa juga ngga mumpuni, akhirnya mengikhlaskan diri untuk ngga bertemu penyu-penyu itu :”(


ini dia...pasien di puskesmas rawat inap...seadainya memang..
Ok…back to the point… Setelah berkeliling, aku mengunjungi pasien-pasien yang kemarin sempat dioperasi oleh Dr.Lie dan tim. Mereka hari ini telah ditaruh di Puskesmas Rawat Inap (pertama kalinya aku mendengar nama ini…=o…)

Suatu kali aku pernah bertanya,
“Dok…kok dari catatan operasi yang dilakukan di RSA, kebanyakan operasi Hernia? Emangnya operasi yang lain ngga bisa, Dok?”

Dr.Lie menjawab,
“Karena keterbatasan alat, mungkin ada beberapa operasi yang ngga bisa dilakukan di kapal. Tapi sejauh ini kenapa kebanyakan Hernia, karena itu adalah salah satu penyakit yang bisa dipelihara lama”

“Maksudnya? Penyakit lain…?”

“Penderitanya sudah keburu meninggal…”

di puskesmas yg cukup kecil ini menampung kebutuhan pasien yg seharusnya berobat ke rumah sakit
Kenyataan itu sungguh menyedihkanku. Jika kita berkeliling dari Sabang – Merauke, maka kita akan menemukan bahwa nenek moyang kita, dimana pun, memiliki tradisi untuk beranak banyak. Mereka yang tinggal di kota dan menyentuh pendidikan serta arus modernisasi, akhirnya memilih beranak 2-3, bahkan ada yang memilih untuk adopsi anak. Namun entah mengapa, jumlah penduduk kita di Indonesia Timur sedikit sekali jika dibandingkan luas wilayahnya. Apakah karena sebagian penduduknya bermigrasi ke Jawa? Tentu saja tidak….

Haruskah kita mendengar bahwa seorang wanita melahirkan hingga 6 kali, namun yang bertahan hidup hanya 2-3 anak? Tingginya angka kematian ibu dan anak di Indonesia Timur masih menjadi PR bagi BKKBN hingga hari ini. Betapa banyaknya penderitaan yang harus dihadapi karena tidak tersedianya tenaga medis yang mumpuni di daerah-daerah, terutama di pulau-pulau kecil.

Untuk mengatasi kesenjangan itu, warga biasanya berupaya mencapai kota, hanya untuk memperoleh info bahwa biaya operasi sangatlah mahal. Lalu mereka mengumpulkan rupiah demi rupiah dari sanak saudara lainnya. Yang tidak punya uang, akan mencari ramuan herbal sebagai obat alternative.

Berikut ini adalah wawancara saya dengan seorang ibu yang telah menderita Hernia bertahun-tahun…

ibu dan anak sama-sama dioperasi hernia
LORI
mama asal mana?

PASIEN
kampung werur.

LORI
di kampung werur biasanya pengobatan tradisional, apa ke puskesmas, kalau ada sakit?

PASIEN
kalau sakit ya ke posko. kalau lambat, sudah mama bawa ramuan. 

LORI
kalau di posko tenaga medisnya ada dokter atau suster?

PASIEN
suster.

LORI
suster aja. Berapa jumlahnya?

PASIEN
satu.

LORI
satu, untuk semua?

PASIEN
iya, sampai bikin rujukan untuk ke puskesmas.

LORI
kalau biasanya sakit yang dibawa ke puskesmas itu sakit-sakit seperti apa?

PASIEN
untuk malaria, yang datang periksa darah begitu. 
setelah lebih dari 10 tahun menahan sakit, akhirnya ibu ini dioperasi hernianya

LORI
nah kemudian kalau mama sakit mulai ngerasa ada pembesaran di perutnya sampai ke kulit bagian bawah itu, awalnya mama sudah tau belum itu namanya hernia?

PASIEN
belum, belum tahu. Nanti periksa di suster baru suster bilang itu hernia. Ada usus turun katanya.

LORI
sebelumnya dari keluarga mama ada yang kena hernia?

PASIEN
tidak, tidak ada.

LORI
Sehari-hari kerjanya mama apa?

PASIEN
mama bikin kebun, ambil pisang,kelapa, bawa turun kapal ke sorong.

LORI
mama bawa kaya barang dari kebun begitu, satu-satu kah, atau pake gerobakkah? Atau gimana?

PASIEN
dikarung dipikul.

LORI
dipikul disini? Dipundaknya? Terus udah kaya gitu disaat tau itu hernia mama tau itu sejak kapan? Baru-baru ini apa sudah lama?

PASIEN
tahun 2000.
di daerah timur, sejumlah bayi bahkan telah menderita hernia sejak beberapa hari lahir

LORI
tahun 2000? Berarti sudah lama?

PASIEN
iya, anak kedua itu. 

LORI
terus itu ga dioperasi mama? Ke sorong apa ke manukwari?

PASIEN
Tahun 2003 suruh periksa di dokter, dokter suruh operasi. Tapi karena keluarga jauh, minta iji dulu pulang lapor dulu. Lapor dulu cari uang baru balik, sampe sekarang tidak.

LORI
memang menurut keterangan dokter disana operasi hernia butuh uang berapa?

PASIEN
10juta. 

(si Mama ini punya anak balita bernama Yulita. Anaknya juga menderita hernia. Mereka dioperasi di hari yang sama oleh tim DoctorShare)

LORI
kaya gitu mama diamkan selama 14tahun, waktu mama tau si ade (Yulita)nada benjolan seperti itu, mama tau ga ade juga kena hernia? 

PASIEN
tidak, tiga hari sejak lahir. Karena menangis tiga hari, langsung benjolan. 
hernia sangat mungkin dipicu oleh pekerjaan berat sehari-hari di ladang

LORI
ade ini anak ke?

PASIEN
anak ke 4. 

LORI
berarti anak yang sebelumnya ga ada?

PASIEN
ga ada

LORI
terus udah kaya gitu dengar informasi ada dokter yang mau datang (doctorshare)  itu dari kepala desa?

PASIEN
itu mama di manukwari, ditelpon ada kapal yang masuk mau operasi. Ditanya mau tidak, saya bilang daftar sudah. Kalau masuk pas kapal kemari, sudah masuk operasi.

LORI
mama yakin mau operasi mama langsung puasa gitu? 

PASIEN
dia bilang hari apa operasi, papa bilang hari senin. Langsung hari minggu itu keluar dari sana langsung jam 8 sudah tak makan mama langsung istirahat.

mewawancarai ibu yg anaknya dioperasi usus buntu
LORI
mama takut ga karena sebelumnya kan mama belum pernah operasi.

PASIEN
mama tidak takut.  mama pasrah. 

LORI
terus waktu sampai di meja operasi juga ga ada rasa khawatir?

PASIEN
tidak, karena sebelumnya mama sudah berdoa. Puji-pujian selesai baru berdoa.

LORI
dalam doanya mama mama bilang apa sama Tuhan?

PASIEN
berikan kekuatan, kemampuan. 

LORI
setelah dioperasi rasanya bagaimana? Lebih ringankah? Atau bagaimana?

PASIEN
dikamar sebelah, mama kaget bangun. Sudah sadar begitu mama menyanyi,liat puji-pujian setelah itu mama selodoran diam,mama mau berdoa. Minta terima kasih karena sudah sadar. 

senyum seorang bocah di Tambrauw...pernahkah kita mengingatnya sebagai senyuman saudara kita?
LORI
ada rasa di bagian yang kemaren bengkak itu? Masih mati rasakah? Atau sekarang rasanya lebih ringan apa bagaimana?

PASIEN
rasa ada macam luka, ada rasa sakit sedikit. 

LORI
tapi sekarang rasanya sudah enak?

PASIEN
sudah ringan. 

LORI
terus udah kaya gitu yulita juga sudah operasi, sudah baik bagaimana perasaan mama dengan hal ini apalagi isitlahnya ga perlu sampai jauh-jauh ke sorong. Ga perlu mengumpulkan duit 20juta.. 

PASIEN
hati mama itu terbuka lurus untuk Tuhan, puji syukur karena Tuhan itu luar biasa. Sampai bisa kasih dokter orang dari jauh itu datang. Itu berarti itu utusan Tuhan. 

LORI
kalau seandainya, saya ga tau besok dokter Lie ada kesini kunjungan pasCa operasi apa engga, tapi kalau misalnya sempat ketemu dokter Lie lagi ada pesan yang mau disampaikan?

PASIEN
mengucapkan terima kasih yang luar biasa, semoga Tuhan memberkati dokter supaya dokter menjadi saluran berkat bagi banyak orang.
saya akan merindukan pemandangan ini....menyaksikan sunset di atas kapal

(saat saya mendengar pernyataan ibu ini, saya jadi mengerti apa yang dirasakan oleh Dr.lie saat ia berkata,”Jika orang melihat apa yang saya lakukan ini, memang saya merugi. Tapi jika saya melihat air mata keluarga yang bahagia karena 1 nyawa diselamatkan, semuanya terbayar…”)

No comments:

Post a Comment