Wednesday, August 26, 2015

KEHJE SEWEN: hari 6

just wanna share u some 'cute' pict of orangutans in this column
Jeng....jeng....jeng.......hari ini kami akan tidur di dalam hutan. Suatu keharusan yang sebenarnya ingin kuhindari. Terbayang di kepalaku gigitan nyamuk, agas, dan ancaman pacet yang bakal bikin sulit tidur. 

Aku, Rere, mas Syahrul, dan Mas Agung....tidak ada yang lolos dari gigitan pacet. Setidaknya, setiap kami masing-masing telah punya 1 bekas gigitan. Dan bekas itu menghitam.....sangat menyebalkan...! Bagaimana kalau pacet dari dedaunan jatuh ke wajahku, merayap masuk ke telingaku, lalu.....arghhhhh......

Tapi pastinya, ngga ada cukup alasan untuk ngga masuk hutan. Apalagi kalau kembali ke tujuan awal: meliput lepas liar orangutan.

jadilah kami malam ini membawa cukup perbekalan ke hutan. Untuk kesekian kalinya, menjejaki tanah becek dan lembap....serta menyeberangi beberapa aliran sungai kecil. Di sepanjang jalan yang kami lewati, ada patahan ranting dimana-mana. Yakkkk....sebelum kami masuk hutan, tim BOSF di camp 103 telah swipping dan membuka jalan ke hutan terlebih dahulu. Cukup melegakan....setidaknya tindakan mereka memastikan kami ngga bakal tersesat dan tau arah pulang ke camp.

ini sebenernya apa, ya? orangutan kayak murid diseterap sama gurunya... XD
Tapi...ngga akan bisa mengatasi rasa was-was ku terhadap pacet attack... Arghhhh.... Setiap kali melangkahkan kaki melewati jejalan rumput dan tanah berlumpur, aku memastikan di sepatu karet bola ku tidak ditempeli pacet. Setiap melewati sungai, aku berusaha merendam sepatuku lebih lama, berharap hewan kecil penghisap darah itu akan lepas dari sepatuku karena terbawa aliran sungai.

Aku melihat Rere juga melakukan hal yang sama. Kami berdua memang wanita rempong yang berlagak masuk hutan (padahal ngga mau ketemu pacet...apalagi lintah). Sepanjang perjalanan masuk hutan, entah berapa kali kami tertawa dan menjerit bersama karena pacet-pacet menyebalkan itu.

Lumayan berkeringat untuk masuk hutan sekitar 2 kilometer. Disana beberapa traineer BOSF telah membuat semacam tenda dari ranting-ranting kayu, yang diikat satu sama lain. Bentuknya menyerupai rumah. Tenda ini kami sebut flying camp. Di dalamnya hanya ada jajaran potongan batang kayu, yang disisipi sebuah karung goni di setiap 2 batangnya. Walhasil, bentuknya jadi mirip tandu pramuka. Itulah tempat kami tidur malam ini. Aku, Rere, Mas Syahrul, dan Mas Agung tidur berjejer -- saling bersebelahan.


anak-anak orangutan lagi pada ngumpul....lucu bangettt...

Aku taruh ranselku untuk jadi bantal tempat berbaring malam ini. Head-lamp, ok. Sarung, ok. Kaos kaki kering, ok. Jaket, ok. Lotion anti nyamuk, ok. Hmmm....nampaknya aku bisa melewati malam ini. Tidak perlu mengharapkan untuk mandi sore (lagian cuma mencium bau keringat sendiri ini, hehehehhe.....)

Berhubung di hutan, aku memang ngga akan membayangkan makan malam yang wah... Cukup makanan instan....jadilah nasi dengan mie instan. Hari ini Mas Syahrul cukup baik. ia mengantarkan makanan untukku, Rere, dan Mas Agung, tanpa kami harus turun dari ranjang karung goni kami. Jadilah makan di atas ranjang.....woww....11-19 dengan nikmatnya makan di ranjang hotel...

Jangan makan banyak-banyak, aku mengingatkan diriku sendiri. Bisa berabe nih kalau tiba-tiba perut mules dan ingin buang air di tengah hutan yang belum kukenali.

********************

Tidak jauh dari tempat kami berada, adalah Lesan, Casey, dan Mail yang sudah dipindahkan ke kandang yang lebih besar. Kandang ini berupa teralis besar, seperti di kebun binatang, yang memungkinkan ketiga mahluk itu untuk bergerak leluasa dan melihat rumah baru mereka.....tempat dimana seharusnya mereka berada......hutan. 
niceee.......pict..!

casey dan Mail nampak lebih mudah beradaptasi. Mereka cenderung leluasa berayun dari teralis satu ke teralis lainnya. Sesekali, mereka nampak bercengkrama. Entah apa yang mereka bicarakan. Sedangkan Lesan, nampak masih menyendiri. Aneh memang.....tetapi melihat mereka, memang serasa melihat manusia itu sendiri. Setiap pergerakan mereka, seakan kita mengetahui makna dan tujuannya. Entah karena mereka cukup lama dididik manusia, entah karena memang kita dan mereka tak jauh berbeda, sebagai sesama mamalia.

*******************
Hari beranjak gelap. Aku melirik ke tenda lainnya. Sejumlah traineer dari BOSF nampak sibuk, mempersiapkan lepas liar ketiga mahluk itu. Nantinya, orangutan tidak serta-merta dilepaskan dari pengawasan, saat dilepasliarkan. Tim teknisi dan para traineer setidaknya akan turut tinggal di hutan, dan memantau perkembangan mereka yang baru dilepas, selama 3 bulan -- K.O atau survive. Apakah orangutan tersebut menunjukkan tanda-tanda stress dengan lingkungan baru, atau sebaliknya, sudah dapat mandiri -- dengan menemukan buah untuk dimakan, dan mengumpulkan daun untuk dibuat menjadi sarang yang nyaman sebagai tempat tinggal.

Besok akan menjadi hari yang bersejarah untuk Lesan, Casey, dan Mail....entah mereka menyadarinya atau tidak. Apakah mereka akan mencatatnya dalam memori mereka...atau diary mereka, layaknya yang kita -- manusia -- lakukan.....aku ngga tau. tapi yang jelas, ini saatnya aku mematikan head-lamp ku. Selamat tidur....


SUMBER FOTO: google.com

No comments:

Post a Comment